Pernah seseorang bertanya padaku..
Kenapa aku pecandu seni apapun..
Termasuk seni penipu oleh cinta..
Namun itu hanya secuil saja..
Waktu itu aku berdiri di ruangan museum budaya..
Mataku berlinang saat melihat dan membaca sejarah pada tulisannya..
Ini menyentuh hatiku yang selalu haus..
Haus akan seni dan budaya yang banyak belum aku tahu..
Aku ajak ia minum kopi bersama di kantin..
Aku buka foto sebuah pagelaran seni yang pertama aku lihat..
Sebuah nilai kebudayaan yang tak tergantikan..
Hanya di negeri pertiwi..
Aku bukan dari keluarga peseni..
Aku tak bisa bermain seni..
Aku tak mengerti nilai seni..
Aku hanya penikmat seni..
Gambar wayang yang pertama kali aku lihat membuatku tergugah..
Itu menyentuh perasaanku..
Kata orang kepekaan rasaku bereaksi..
Aku merasa bahagia dengan permainannya..
Bahkan selalu ingin melihatnya walau beribu kali sudah menyaksikannya..
Indahnya warisan negeri..
Kecantikan ibu pertiwi..
Seni dan budaya yang warna warni..
Pewaris negeri yang harus terus dipublikasi..
Peradaban mulai berubah..
Teknologi mulai menguasai..
Keantikan itu mulai kusam..
Aku hanya ingin ketika aku mempostingnya banyak yang masih mencintainya..
Aku punya mimpi yang tinggi..
Aku ingin menjadi bagian dari seni..
Dimana aku bisa membuat sesuatu..
Sesuatu yang bisa dikenal seperti pahlawan..
Sebuah publikasi seni yang aku lakukan..
Ini yang bisa aku lakukan..
Menjaga dan melestarikan kebudayaan..
Jaman mungkin mulai canggih.. namun nilai budaya dilarang untuk kehilangan..