Aku Terperangkap

Pengap.. Pikiranku seperti terhisap..
Perasaanku ikut lenyap.. Aku terperangkap..

Begitu aku setiap waktu senggang, ramai pikiran dalam pikiranku..
Aku hanya ingin tidur dengan nyaman, tanpa bayangan gelisah bahkan halusinasi semu..

Aku tak pandai bercerita bahkan menulis, sesekali menangis sampai sesenggukan atas perasaan yang aku simpan..
Kadang menyiksa namun melegakan..
Aku memang membingungkan, jangankan cara berfikir bahkan tata bahasaku juga berantakan.

Saat sulit tidur, dalam gelap lebih memilih diam. Bermain ponsel juga tak mengasikkan, ingin ibadah juga wacana belaka..
Apa mauku? Aku mau bisa tidur dan mimpi indah..

Cahaya mentari selalu menenangkan, tapi tak bekerja untuk pikiranku..
15 tahun pikiran itu mengganggu sampai disfungsi tubuh..
Aku benci ini, aku tak ingin membaginya karena aku tak suka dikasihani.. Aku suka dianggap baik-baik saja terutama bahagia..

Biarkan aku dengan diamku, aku manusia tanpa ambisi..
Aku tak memiliki tujuan hidup, aku hanya ingin tenang tanpa bising sebuah pencapaian..
Aku tak ingin berharap dari kekecewaan yang sering aku buat sendiri..

Aku dengan nama yang aku sembunyikan..
Aku dengan aura keabuan..
Aku dengan masalahku sendiri..
Terapi psikis yang aku jalani tidak buruk, buruk bagiku harus menelan obat dan aku menolak itu..
Aku hanya butuh didengar dan mendapatkan kata yang bukan sekedar kata sabar..

Kata mereka, aku kuat dan bisa..
Aku yakini itu karena aku memiliki cinta yang besar, cinta kepada yang menciptakanku..
Tak ada yang lebih besar dariNya, masalahku hanya sebagian kecil yang perlu aku selesaikan sendiri..
Ini terdengar klasik namun bekerja efektif..

Lihat di luar sana, ada yang memiliki masalah besar namun masih dikaruniai sabar dan selalu tersenyum..
Mereka tak pernah menunjukkan mereka sedih walau masalah kadang penting dibagi untuk pembelajaran, namun ini tak berlaku untukku..
Biarkan aku menjadi sebagian orang yang tetap ceria walau diselimuti berbagai pikiran..

Aku baik-baik saja dengan kerahasiaanku..
Biarkan bagaimana makhluk bumi menilaiku..
Aku tak ingin membalas dengan cara dunia, aku balas dengan caraku sendiri..
Aku menjadi pribadi lebih baik setiap harinya walau masih dinilai gagal..