Aku dengan nama yang masih aku sembunyikan..Aku dengan topeng kepalsuan..Aku dengan pribadi penuh kepanikan..Aku yang selalu tampil dengan aura keabuan.. Tak pernah ada yang mengenalku dengan...
Continue reading...Poem94
Penikmat Seni
Pernah seseorang bertanya padaku..Kenapa aku pecandu seni apapun..Termasuk seni penipu oleh cinta..Namun itu hanya secuil saja.. Waktu itu aku berdiri di ruangan museum budaya..Mataku berlinang saat...
Continue reading...Percaya Pada Waktu
Kemarin wajahku masih bungkam..Dari beribu diam..Aku masih menyimpan sepercik gurindam..Namun ku tahan demi waktu yang hujam..Aku percaya ia akan naik pitam.. Aku lintasi kantin siang ini..Ia...
Continue reading...Pertiwi Sedang Kecewa
Sebagian dari alam tak pernah sekecewa ini..Tubuhnya diselimuti kabut..Api menggodanya untuk kelam..Ulah manusia jahat.. Media sosial menjadi gaduh..Ada hati yang keluh..Dari mata yang sedih..Paru-paru saudara yang...
Continue reading...Rindu dalam Tenang
Alam dihiasi langit biru hari ini..Pancaran sinar matahari mempererat silaturahmi..Antara aku dengan alam yang ku sayangi..Bahagianya aku tercipta di dunia ini.. Termangun dalam kaca dunia..Dibalik jendela...
Continue reading...Sebuket Bunga Alamanda cathartica
Aku duduk diatas kursi kayu di teras rumah, memandangi sinar mentari yang mulai menghilang..Terganti lebih besar, yaitu matahari..Matahari dengan alam begitu akrab..Saat matahari tak ada, alam...
Continue reading...Nama.. #poem94
Bisikan alam selalu penuh rahasia, ia mencuri perhatianku ketika sendiri, membujukku untuk berteman, tersenyum dengan alam.. Aku bersandar di punggung kursi yang panjang, pemandangan danau terpampang,...
Continue reading...